Agribisnisumb 2014 Marhadi

Jumat, 31 Maret 2017

contoh laporan widiyawisata bkl





HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN HASIL WIDYAWISATA
BENGKULU-JAKARTA-YOGYAKARTA-MALANG-BALI-SEMARANG
(TANGGAL 23 JANUARI S.D 31 JANUARI 2017)

Kelompok I:
                              1. Nisaul Oktania Q 1450090010)
                              2. Muslimin (1450090002)
                              3. Ramadan Nilson (1450090004)
                              4. Pandu Wibowo (1450090006)
                              5. Marhadi (1450090007)
                              6. Mara Liara Yoji (1450090008)
Di Setujui Oleh Pembimbing Dan Disahkan Oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Bengkulupada Tanggal............. Maret  2017.



Mengesahkan                                                         Menyetujui
Dosen pembimbing lapangan                                 kaprodi agribisnis





Novitri Kurniat  SP.MP                                         Fithri Muafriantie SP.MP
NIDN: 124                                                             NBK: 124955066





KATA PENGANTAR
             Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan widyawisata kunjungan belajar ke Jakarta- Semarang-Jogja-Malang-Bali.
Dalam laporan ini yaitu mengenai kunjungan belajar ke beberapa perusahaan dan wisata lainya . Semoga laporan yang kami buat dapat bermanfaat dengan sebaik mungkin.
 Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari ke sempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan selanjutnya.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.






Bengkulu,       Maret 2017




DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2  Tujuan
BAB II. METODE PELAKSANAAN
2.1 Waktu Dan Tempat
2.2 Metode
2.3 Analisa Data
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Kunjungan Wisata ke 1,  Monas (Monumen Nasional)  dan
 Masjid Istiqlal Jakarta
3.2. Kunjungan Belajar ke 2, PT Teh Sosro Cakung Jakarta
3.3. Kunjungan Belajar ke 3, Pabrik Gula Madukismo Bantul
3.4. Kunjungan Wisata ke 4 , Keraton Malioboro Dan Pasar Beringharjo
3.5. Kunjungan Belajar ke 5, Balai Besar Pelatiahan Peternakan Malang
3.6. Kunjungan Wisata ke 6, Wisata Petik Apel Kota Batu Malang
3.7. Kunjungan Belajar ke 7, Universitas Muhammadiyah Malang
3.8. Kunjungan Wisata ke 8, Tanah Lot Bali Dan  Danau Bedugul
3.9. Kunjungn Wisata ke 9, Belanja Joger
3.10.Kunjungan Belajar ke 10, Kunjungan Belajar Ke Cening Ayu
3.11.Kunjungan Wisata ke 11,  Pantai Kute Bali
3.12. Kunjungan ke 12,  Belanja Di Cening Bagus Bali
3.13. Kunjungan Wisata ke 13, Gwk (Garuda Wisnu Kencana) Bali
3.14.Kunjungan wisata ke 14, Menyaksikan Tari Barong
3.15. Kunjungan Wisata ke 15 Hutan Sangeh
3.16. Kunjungan Wisata ke 16 Candi Prambanan
3.17. Kunjungan Wisata ke 17 Candi Borobudur
3.18. Kujungan Belajar ke 18, PT Sidomuncul Semarang
3.19. Kujungan Wisata  ke 19, Sam poo Kong

BAB IV KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1              Latar belakang
Peranan perguruan tinggi adalah mendidik mahasiswa sehingga memiliki Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Seni (IPTEKS) sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Mahasiswa diberikan keberhasilan dan kesesuaian kurikulum yang ditawarkan dengan kebutuhan IPTEKS masyarakat maka perlu dilakukan uji tindakan yang salah satunya adalah mata kuliah Widyawisata.
Widyawisata adalah mata kuliah yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya di bangku kuliah dan menerapkannya di lapangan. Mahasiswa juga dierikan kesempatan untuk mengenal lokasi di luar kampus agar bisa langsung melaksanakan kuliah dan kunjungan lapangan, sekaligus berwisata.
Dalam widyawisata ini banyak sekali  Ilmu yang didapatkan terutama di bidang Agribisnis, yang langsung melihat kegiatan agribisnis mulai dari input produksi, usahtani, output produksi  dan pemasaran hasil.
sehingga mahsiswa mengetahui bagaimana sistem agribisnis yang selama ini hanya di dapat di materi dan praktikum yang berada di provinsi bengkulu saja.





1.2.   Tujuan Widyawisata
1.      Mempererat hubungan antara fakultas pertanian dengan lembaga dan dinas instansi
2.      . Untuk menambah wawasan baik itu mahasiswa maupun yang lainnya.
3.      Mahasiswa bisa melihat dan menerapkan ilmu yang telah di dapat dari widyawisata.

BAB II. METODE PELAKSANAAN
2.1  Wkatu Dan Tempat
1.      Jakarta, 23 Januari 2017. Jam 10.00-12.00 kunjungn wisata  Monumen Nasionl dan Masjid Istiqlal,  jam 13.00  - 15.00  kunjungan belajar Teh Sosro .
2.      Yogyakarta 24 Januari 2017.  Jam 07.00  -  10.00  kunjunagn belajar Pabrik Gula Madukismo,  jam  12.00-14.30 wisata  ke  Keraton Malioboro dan Pasar Beringharjo.
3.      Kota Batu Malang, 25 Januari 2017. Jam 07.00 – 11.00  kunjungan ke Balai Besar Peternakan di Songgoriti Payung,  jam 12.00-13.00 wisata Petik Apel Kota Batu Malang, jam 14.30-16.45 kunjungan ke Universitas Muhammadiyah Malang.
4.      Bali, 26 Januari 2017. Jam 11.00-15.15  kunjungan wisata Tanah Lot dan Danau Bedugul.
5.      Bali,27 Januari 2017 . Jam 09.00-11.00 kunjungan belajar ke Cening Ayu (pembuatan makanan khas bali), jam 14.49-15.00 kunjungan wisata Pantai Kute Bali.  Jam 16.04-16.30 kunjungan belanja di Cening Bagus. Jam 17.52-18.21 Gwk (Garuda Wisnu Kencana).
6.      Bali,28 Januari 2017 jam 09.00-10.52 kunjungan wisata Menyaksikan Tari.Barong. Jam 14.14-15.51 kunjungan wisata Hutan Sangeh.
7.      Yogyakata, 29 Januari 2017 jam 14.00-15.00 wisata Prambanan.
8.      Semarang. 30 Januari 2017.  Jam 10.00-11.30  Candi Borobudur,  jam 14.30 – 17.15  kunjungan belajar ke PT Sidomuncul, jam 18.25-19.14 kunjungan wisata Sam Poo Kong.
2.2  Metode
Adapun metode yang digunakan dalam analisis ini adalah :
a.       Metode observasi , dimana observasi adalah dengan melihat langsung obyek yang di kunjungi atau di teliti.
b.      Metode wawancara yaitu cara untuk mendapatkan data dengan tanya jawab : dengan menggunakan quisioner, rekaman audio dan video, dokumen berbentuk foto.

2.3  Analisa Data
a.       Deskriftif yaitu menceritakan semua hasil dari widyawisata dan menemukan dalam bentuk laporan.


BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.Kunjungan Wisata Ke 1  Monas (Monumen Nasional)  dan Masjid Istiqlal Jakarta
A.  Monas (Monumen Nasional)
Pada kunjunagan  pertama Jakarta, 23 Januari 2017. Jam 10.00-12.00  kami mengunjungi Monumen Nasional (MONAS) ,dimana  Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden Sukarno, dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala. Monumen Nasional terletak tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Monumen dan museum ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 - 15.00 WIB. Pada hari Senin pekan terakhir setiap bulannya ditutup untuk umum.
Namun pada hari itu monas tidak dapat kita masuki, kunjungan wisata di alihkan ke masjid Istiqlal jakarta.
B. Kunjungan Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal adalah masjid Negara Republik Indonesia yang terletak dipusat ibukota Jakarta. Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara. Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Ir. Soekarno di mana pemancangan batu pertama, sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951. Arsitek Masjid adalah Frederich Silaban, seorang Kristen Protestan. Lokasi kompleks masjid ini berada di bekas Taman Wilhelmina, di timur laut lapangan Medan Merdeka yang ditengahnya berdiri Monas. Di seberang timur masjid ini berdiri Gereja Katedral Jakarta. Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar. Masjid ini memiliki gaya arsitektur modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat. Bangunan utama masjid dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang besar. Menara tunggal setinggi total 96,66 m menjulang di sudut selatan selasar masjid. Masjid ini mampu menampung lebih dari dua ratus ribu jamaah. Selain digunakan sebagai aktivitas ibadah umat Islam, masjid ini juga digunakan sebagai kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia, aktivitas sosial, dan kegiatan umum. Masjid ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata yang terkenal di Jakarta. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung umumnya wisatawan domestik, dan sebagian wisatawan asing yang beragama Islam.

3.2. Kunjungan Belajar ke 2, Pabrik Teh Sosro Cakung Jakarta
Jakarta, 23 Januari 2017.jam 13.00  - 15.00  kunjungan belajar Teh Sosro,  sebelum kami melihat pabrik  lebih lanjut,  kami diperkenankan memasuki rungan diskusi di salah satu kantor  PT sinar sosro.  Dimana  informasi yang  kami  dapatkan pada kunjungan ke 2 ini dapat memberikan wawasan  tentang teh sosro.
PT Sinar Sosro merupakan perusahaan  yang pertama dan mendunia yang di daftarakan  pada 17 juli 1974 oleh Bapak Soegiharto Sosro Djojo. yang berlokasi di jalan raya sultan agung km 28 kelurahan medan satria bekasi. pada tahun 1940 keluarga sosro joyo melebarkan usahaya di slawi jawa tengah dengan memproduksi teh seduh dengan merek teh cap botol. pada tahun 1960 Sugiharto dan saudara-saudaranya hijrah ke jakarta untuk mengenakan usahanya produk kemasyarakat.
Adapun cara yang pertama pemasranan yang di lakukan oleh Bapak Sosro Joyo yaitu dengan menyeduhkan teh langsung di pasar tanpa di kemas, kemudian cara ini kurang berhasil karena pada saat membawa teh kepasar maka teh banyak sekali tertumpah di perjalanan.
Pada 1969 sinar sosoro menjual teh yang sudah di seduh di kantor, kemudian muncul gagasan menjual teh yang siap minum dalam kemasana dengan nama teh botol sosro. nama tersebut di ambil dari nama yaitu teh seduh teh cap botol dan nama keluarga sendiri sosro djojo. desain yang di gunakan mengalami 3 perubahan bentuk botol dan logo yaitu teh botol sosro versi utama th 1969, 1972 versi ke 2, dan 1974 versi ke 3.
Adapun pembelajaran yang di dapat mahasiswa di ajak untuk melihat proses-proses pembuatan minuman yang di produksi dan menjadi produk unggulan oleh pt sinar sosro, teh botol sosro hanya menggunakan bahan baku asli dan alami, daun tehnya dipetik dari perkebunan sendiri kemudian di olah menjadi teh wangi yaitu teh hijau yang di campur bunga melati dan bunga gambir sehingga menghasilkan rasa yang unik rasanya selalu terjaga dan terjamin kulaitasnya.
adapun produk yang di keluarkan oleh sinar sosro yaitu
1.      teh botol sosro
2.      fruti sosro
3.      es tea
4.      tebs
5.      countyJois
6.      air mineral prima
Untuk air di ambil dari kedalaman 150 meter di bawah tanah, kemudian di saring dan di filtrasi dengan mengunakan tehnologi-tehnologi yang canggih. adapun pemasaran saat ini di lakukan ke seluruh penjuru dunia seperti di indonesia, amerika, korea maupun negara asia lainnya.
3.3. Kunjungan Belajar, ke 3 Pabrik Gula Madukismo Bantul
Pada  hari ke tiga  Jogja 24 Januari 2017.  Jam 07.00  -  10.00 widyawisata kami  mengunjungi   Pabrik Gula Madukismo Bantul, dimana informasi yang kami dapatkan tentang pabrik gula madukismo memproduksi gula yang terbuat dari tebu, tebu di tanam di lahan yang luasnya 6 ha, hampir setiap hari tebu di panen sekitar 3600 ton /hari. sebelum masuk pabrik tebu harus memenuhi syarat yaitu. bersih. manis dan segar. sebelum membuat gula, setelah di angkut tebu di masukkan ke dalam mesin perajang. kemudian di peras menggunakan mesin yang di tambah dengan air. air hasil perasan tebu belum mengalami pembersihan, untuk membersihkan air tebu yaitu menggunakan kapur dan blerang sehingga zat kotor yang terdapat dalam tebu akan mengendap .
Kunjungan belajar ke pabrik gula ini banyak sekali ilmu baru yang kami dapatkan yaitu mulai dari agribisnis hulu, usahatani hingga proses pemasarannya. bagaimana cara mereka mengolah tebu menjadi gula yang mempunyai kualitas dan harga jual yang tinggi.  Mengunjungi Pabrik Gula Madukismo, anda akan merasakan nuansa awal era industri. Sebuah bangunan besar berusia tua dengan halaman luas, mesin-mesin kuno serta rel-rel kereta yang menjadi jalan kereta pengangkut tebu akan menyapa dan menguatkan kesan itu. Pabrik ini menawarkan kenikmatan berwisata yang berbeda dengan tempat lainnya. Seluruhnya dikemas dalam Paket Agrowisata Madukismo, anda bisa menikmatinya dengan mendaftar dulu sebagai peserta wisata jauh hari sebelumnya karena paket wisata ini tak bisa dinikmati setiap saat.
Ketika sampai akan disambut di Gedung Madu Chandya yang terletak tak jauh dari areal pabrik. kita akan mendapat penjelasan tentang proses pembuatan gula dari tebu dan pembuatan spiritus dari hasil samping produksi gula. Sedikitnya, penjelasan yang diberikan akan membantu menikmati proses produksi di dalam pabrik. Tak perlu merasa bosan karena penjelasan dikemas secara audio visual sehingga menarik untuk disaksikan.
Perjalanan menggunakan kereta api tua bisa dinikmati usai mendapat penjelasan tentang proses produksi. Kami bisa merasakan nuansa perjalanan dengan kereta pada masa lampau ketika berada di dalam gerbong yang ditarik oleh lokomotif tua bermesin diesel buatan Jerman.  Dengan kereta itu, anda akan diantar dari Madu Chandya menuju areal pabrik melewati rel-rel tua dan perkebunan yang ada di dekat pabrik.
Begitu turun dari kereta, Kita akan menuju lokasi Pabrik Gula Madukismo. Jika datang pada bulan Mei - September, anda bisa menyaksikan proses produksi gula secara langsung. Produksi gula melewati tahap pemerahan nira untuk mendapatkan sari gula, pemurnian nira dengan sulfitasi, penguapan nira, kristalisasi, puteran gula, dan pengemasan. Sambil mencermati proses produksinya, anda juga bisa melihat mesin-mesin tua yang menjadi alat produksi di pabrik ini.

Keluar dari lokasi produksi gula, anda akan menuju Pabrik Spiritus Madukismo yang terletak di sebelah barat pabrik gula. Di pabrik yang berdiri di pada tahun yang sama dengan pabrik gula ini, anda juga bisa melihat seluruh proses produksi spiritus yang meliputi tahap pengenceran bahan baku, peragian atau fermentasi dan penyulingan. Spiritus dan produk alkohol lainnya yang dihasilkan oleh pabrik ini diolah dari tetes tebu, hasil samping produksi gula.
Banyak objek menarik lainnya yang perlu dinikmati, misalnya dengan berkeliling ke wilayah di sekitar pabrik. Anda bisa melakukan napak tilas melewati rel-rel kereta yang dulu digunakan untuk mengangkut tebu dari desa-desa di wilayah Bantul ke lokasi pabrik sambil melihat pemandangan sawah yang hijau. Di wilayah sebelah timur pabrik, anda juga bisa menemui gerbong-gerbong pengangkut tebu yang kini juga sudah tidak terpakai.
Besi-besi bekas dari lokasi pabrik ini pernah diangkut ke Thailand untuk membangun Jembatan Sungai Kwai, jembatan penghubung Thailand dan Burma yang merupakan lokasi pertempuran seru pada masa Perang Dunia ke 2 dan pernah diangkat dalam film The Bridge of the River Kwai yang memenangkan 7 Oscar pada tahun 1957, termasuk Best Movie. Kini, jembatan yang dibangun dari besi-besi bekas di Madukismo menjadi salah satu objek wisata ziarah andalan Thailand karena mengingatkan tragedi penyerbuan oleh Sekutu dan para pekerja romusa.
Jika datang pada awal masa penggilingan tebu (Mei - September), anda dapat menyaksikan ritual cembengan yang diadakan oleh warga sekitar dan karyawan pabrik. Ritual tersebut bertujuan memohon berkat agar proses penggilingan dapat berlangsung dengan lancar. Selama ritual itu berlangsung, anda bisa menyaksikan kirab tebu temanten dan penggilingan pertama, kesenian jathilan, pasar rakyat, penanaman kepala kerbau dan sapi, sesajian, pembacaan ayat-ayat suci Alquran.dan pagelaran wayang kulit selama semalam suntuk. Selesai mengunjungi pabrik ini, anda bisa langsung menuju Desa Wisata Kasongan yang terletak beberapa kilometer ke arah selatan pabrik.
3.4. Kunjungan Wisata ke 4 , Keraton Malioboro Dan Pasar Beringharjo
Pada hari dua Yogyakarta kunjungan wisata ke 4 jam  12.00-14.30.  Kami  mengunjungi salah satu tempat bersejarah  Keraton Malioboro dan Pasar Beringharjo.
Kraton Yogyakarta tidak hanya menjadi tempat tinggal raja, namun juga menjadi penjaga nyala kebudayaan Jawa. Di sinilah pusat nadi kebudayaan yang telah ada sejak ratusan tahun silam. Di tempat ini kita  dapat belajar dan melihat secara langsung bagaimana budaya tetap dilestarikan di tengah laju perkembangan dunia. Hal inilah yang membuat Keraton Yogyakarta memberikan daya tarik tersendiri. Untuk mencapai Keraton Yogyakarta ini, kita naik bus Trans Jogja rute 1A, 1B, 2A, 2B atau 3A, lalu turun di Halte Kantor Pos Besar atau Halte Ahmad Yani. Setelah itu, kita dapat berjalan sebentar menuju Alun-alun Utara dan Keraton Yogyakarta.

3.5. Kunjungan Belajar ke 5, Balai Besar Pelatiahan Peternakan Malang
 Pada hari ke 3  kami sudah berada  di Kota Batu Malang, 25 Januari 2017. Jam 07.00 – 11.00  kunjungan ke Balai Besar Peternakan di Songgoriti Payung.
Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Pertanian mempunyai peran strategis melalui program pelatihan dan pembinaan terhadap aparatur maupun non aparatur sehingga menghasilkan SDM bidang peternakan yang profesional. Program Pelatihan Balai Besar Pelatihan Peternakan - Batu yang sudah terakreditasi oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) adalah Teknis Budidaya Ternak Perah dan Teknologi Hasil Ternak. Selain kedua program tersebut, Balai juga melaksanakan pelatihan teknis, fungsional, kewirausahaan dan pemberdayaan masyarakat baik untuk masyarakat maupun non aparatur yang pembiayaannya bersumber dari APBN dan swadana.
Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu berdiri tahun 1977, awalnya bernama Regional Dairy Training Centre (RDTC) yang dibentuk atas kerjasama pemerintah Indonesia dan pemerintah Belanda yang bergerak dalam bidang pelatihan bidang peternakan dengan tenaga ahli dari Belanda.  Tahun 1982 RDTC melembaga menjadi Balai Latihan Pegawai Pertanian (BLPP). Pada era Kabinet Persatuan Nasional, BLPP berganti nama menjadi Balai Diklat Pertanian (BDP) hingga tahun 2002, sesuai dengan surat Keputusan Menteri Pertanian No. 334/Kpts/OT.210/5/02, Balai Diklat Pertanian (BDP) berganti nama menjadi Balai Diklat Agribisnis Persusuan dan Teknologi Hasil Ternak (BDAPTHT) sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang secara organisatoris berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian Departemen Pertanian. Tahun 2003 sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 489/Kpts/OT.160/10/2003, BDAPTHT meningkat statusnya menjadi Balai Besar Diklat Agribisnis Persusuan dan Teknologi Hasil Ternak (BBDAPTHT). Terakhir berdasarkan surat persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : B/282/M.PAN/2/2007 tertanggal 7 Februari 2007 dan Peraturan Menteri Pertanian No. 19/Permentan/0T.140/2/2007 tanggal 19 Februari 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu maka BBDAPTHT diretupoksi menjadi Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu.
Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu berada di daerah wisata Air Panas Songgoriti, tepatnya di jalan Songgoriti 24 Batu Jawa Timur.  Terletak pada hamparan kaki bukit Gunung Banyak dengan ketinggian 900 meter diatas permukaan laut dengan suhu udara antara 18ºC – 24ºC dan kelembaban nisbi antara 60 – 70 %.  Lokasi BBPP Batu dikelilingi oleh Gunung Panderman, Arjuno, Welirang, Anjasmoro dan Kawi sehingga memiliki udara yang sejuk dan tanah yang subur serta cocok untuk usaha pertanian dan peternakan khususnya sapi perah. Sebagai pusat pelatihan lokasinya sangat strategis, berada di daerah pusat peternakan sapi perah Jawa Timur seperti kota Batu, kabupaten Malang, Pasuruan, Lumajang, Blitar, Kediri dan Tulungangung. Berdekatan dengan perguruan tinggi seperti Universitas Brawijaya, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STTP) Singosari, Universitas Muhammadiah Malang, Universitas Negeri Malang dan Universitas Islam Malang  serta pusat penelitian seperti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Karangploso, Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, Loka Penelitian Sapi Potong Grati Pasuruan, Balai Penelitian Tanaman  Tembakau dan Serat Karangploso, Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah  Sub Tropis Tlekung Batu.  Selain itu juga berdekatan dengan industri pengolahan susu seperti PT. Nestle, PT Indomilk, KUD Batu dan KOP SAE Pujon.  `          Dengan letak yang strategis ini, BBPP Batu sangat representative untuk dijadikan sebagai tempat pelatihan pengembangan SDM pertanian khususnya di bidang peternakan. Akses menuju BBPP Batu tidaklah sulit, dari kota Malang yang berjarak  lebih kurang 20 km bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi atau kendaraan  umum berupa bis atau mikrolet dari terminal Landungsari dan dari kota Surabaya bisa ditempuh dengan taksi, kendaraan travel atau bus dan kereta api ke Malang yang dilanjutkan ke kota Batu.
3.6. Kunjungan Wisata ke 6, Wisata Petik Apel Kota Batu Malang      
Hari yang sama Kota Batu Malang, 25 Januari 2017, jam 12.00-13.00  kami berwisata  petik apel  dikota batu malang.  Dimana Kota Batu identik dan terkenal sebagai Kota apel. Selain sektor wisata sebagai ikon Kota Batu, sektor perkebunan Apel juga cukup mempunyai pengaruh yang signifikan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di kota ini. Karena besarnya jumlah pengunjung untuk berwisata di kota Batu, maka potensi perkebunan apel juga di kembangkan sebagai obyek wisata oleh masyarakat sekitar kota Batu. Saat ini perkebunan apel yang tersebar di Kota Batu telah menjadi salah satu obyek wisata favorit, baik untuk pengunjung domestik atau wisatawan lokal maupun wisatawan asing.
Kelebihan dari wisata petik apel adalah dengan secara langsung memetik buah apel langsung pohonnya serta kita dapat langsung menikmati segarnya buah apel. Perkebunan Apel di kelilingi oleh pegunungan yang indah dan panorama yang masih asri. Sehingga efek refresh dari kepenatan aktivitas harian benar- benar dirasakan bagi pengunjung wisata petik apel.
Maka komplitlah wisata di Kota Batu, ada wisata pendidikan, wisata sejarah, wisata alam, dan kini wisata petik apel telah menjelma sebagai salah satu wisatata favorit yang dikunjungi jika berlibur di Kota Wisata Batu Malang.



3.7. Kunjungan Belajar ke 7, Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 25 Januari 2017 jam 14.30-16.45 Dalam kunjunngan belajar Universitas Muhammadiyah malang yang dimana kampus universitas tersebut memiliki lokasi yang cukup luas dan tertata dengan rapi baik ruangannya maupun bangunnanya, sehingga sangat tertarik akan suasana kampus tersebut, dalam waktu yang cukup singkat tersebut kami dapat menerima beberapa ilmu yang disampaikan dan kami mengetahui bagaimana sistem pembelahjaran pada kampus tersebut.
Selain itu kampus Universitas Muhammadiyah malang tersebut memiliki mahasiswa yang sangat ramah dan memiliki berbagai prestasi yang dimiliki.
3.8. Kunjungan Wisata ke 8, Tanah Lot Bali Dan  Danau Bedugul
Setelah berkunjung widiyawisata  dipulau jawa kami beralih ke pulau  Bali bertepatan pada hari ke empat tanggal 26 Januari 2017.  Jam 11.00-15.15 kami mengunjungi wisata Tanah Lot dan Danau Bedugul di  Bali, diman kami mendapatkan informasi dari pemanduan wisata yang telah disiapkan oleh pihak travel.
Pada masa Kerajaan Majapahit ada seseorang Bhagawan yang bernama Dang Hyang Dwijendra atau Dang Hyang Nirarta.Beliau dikenal sebagai Tokoh penyebaran ajaran Agama Hindu dengan nama “Dharma Yatra “.Di Lombok beliau dikenal dengan nama “Tuan Semeru” atau guru dari Semeru (sebuah nama Gunung di Jawa Timur).
Pada waktu beliau datang ke Bali untuk menjalankan misinya,yang berkuasa di Bali saat itu adalah Raja Dalem Waturenggong yang menyambut beliau dengan sangat hormat.Beliau menyebarkan agama Hindu sampai ke pelosok-pelosok Pulau Bali.Suatu ketika pada saat beliau menjalankan tugasnya,beliau melihat sinar suci dari arah tenggara dan beliau mengikutinya sampai pada sumbernya yang ternyata adalah sebuah sumber mata air.Tidak jauh dari tempat itu beliau menemukan sebuah tempat yang sangat indah yang disebut “Gili Beo”(Gili artinya Batu Karang dan Beo artinya Burung) jadi tempat itu adalah sebuah Batu Karang yang berbentuk burung.  Ditempat inilah beliau melakukan meditasi dan pemujaan terhadap Dewa Penguasa Laut.
Lokasi tempat Batu Karang ini termasuk dalam daerah Desa Beraban,dimana di desa tersebut dikepalai oleh seorang pemimpin suci yang disebut “Bendesa Beraban Sakti”.Sebelumnya masyarakat Desa Beraban menganut ajaran monotheisme(percaya dan bersandar hanya pada satu orang pemimpin yang menjadi utusan Tuhan sperti Nabi)dalam waktu yang singkat banyak masyarakat Desa Beraban ini mengikuti ajaran Dang Hyang Nirarta yang kemudian membuat Bendesa Beraban Sakti sangat marah dan mengajak pengikutnya yang masih setia untuk mengusir Bhagawan suci ini.
Dengan kekuatan spiritual yang dimiliki Dhang Hyang Nirarta,beliau melindungi diri dari serangan Bendesa Baraban dengan memindahkan batu karang besar tempat beliau bermeditasi (Gili Beo) ke tengah lautan dan menciptakan banyak ular dengan selendangnya di sekitar batu karang sebagai pelindung dan penjaga tempat tersebut.Kemudian beliau memberi nama tempat itu “Tanah Lot” yang berarti Tanah di tengah Laut.  Akhirnya Bendesa Beraban mengakui kesaktian dan kekuatan spiritual dari Dang Hyang Nirarta,dan akhirnya Bendesa Beraban menjadi pengikut setia dan ikut menyebarkan ajaran Agama Hindu kepada penduduk setempat.Sebagai tanda terima kasih sebelum melanjutkan perjalanan beliau memberikan sebuah keris kepada Bendesa Beraban yang dikenal dengan nama “Keris Jaramenara atau Keris Ki Baru Gajah”.Saat ini keris itu disimpan di Puri Kediri yang sangat dikeramatkan dan di upacarai setiap hari raya Kuningan.Dan upacara tersebut di adakan di Pura Tanah Lot setiap 210 hari sekali,yakni pada “Buda Wage Lengkir”sesuai dengan penanggalan Kalender Bali. Tak lama di tanah lot kami mengunjung wisata danau baratan.
Danau Bratan adalah sebuah danau yang terletak di kawasan Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Danau yang terletak paling timur di antara dua danau lainnya yaitu Danau Tamblingan dan Danau Buyan, yang merupakan gugusan danau kembar di dalam sebuah kaldera besar, Danau Bratan terbilang cukup istimewa.
Berada di jalur jalan provinsi yang menghubungkan Denpasar-Singaraja serta letaknya yang dekat dengan Kebun Raya Eka Karya menjadikan tempat ini menjadi salah satu andalan wisata pulau Bali. Disamping mudah dijangkau Danau Bratan juga menyediakan beragam pesona dan akomodasi yang memadai.
Di tengah danau terdapat sebuah pura yaitu Pura Ulun Danu, yang merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberi kesuburan.
3.9. Kunjungn Wisata Ke 9, Belanja Joger
Bali 26 Januari 2017 jam 16.00 sampai dengan 17.30  Kunjungn Wisata Belanja Joger ,  dimana sejarah singkat Belanja Joger Dulu (sebelum 1981) kata atau gabungan dari lima hurup J+O+G+E+R memang belum pernah ada atau setidak-tidaknya belum pernah kita lihat maupun dengar dipakai dimanapun, kapanpun maupun oleh siapapun juga, tapi pada akhir tahun 1980, ketika kami merencanakan untuk memilih sebuah nama bagi toko kecil kami yang waktu itu akan kami buka di jl.Sulawesi 37, Denpasar (tepat didepan Pasar Badung - Pasar Tradisional terbesar di Bali), oleh pihak kantor perdagangan, kami diminta dan bahkan diwajibkan untuk memilih sebuah nama bagi toko kami, agar toko kami bisa dibedakan dengan toko-toko orang lain yang tentu saja juga atau bahkan sudah punya nama, seperti Toko Sinar Mas, Toko Merdeka, Toko Jaya Abadi, Toko Murah, Toko Sederhana dan lain- lainnya, tapi kami atau saya (Joseph Theodorus Wulianadi) yang terlahir pada tanggal 9 bulan 9 tahun 1951 (diatas sebuah tempat tidur) dikota Denpasar (ibu kota Bali) yang tampaknya memang sudah terbiasa untuk bersikap "lain daripada yang lainya" (suka nyeleneh) waktu itu seperti biasa atau secara alami, subyektif, otonom (merdeka) dan wajar menolak untuk menamai toko kami dengan nama yang umum atau apalagi yang berbau " public domain" (https://jogerbali.wordpress.com/2011/03/22/sejarah-joger/).
3.10.        Kunjungan Belajar Ke 10, Kunjungan Belajar Ke Cening Ayu
    Kunjungan ke sepuluh pada hari ke lima Bali,27 Januari 2017 . Jam 09.00-11.00.  Kami mengunjungi cening ayu dimana  banyak terdapat berbagai macam jenis oleh-oleh bali yang sangat unik dan kualitasnya baik. Adapun makanan khas bali yang saat ini sanggat banyak di sukai oleh masyarakat bali yaitu pae susu. Di tempat yang sama kreatifitas pemilik juga membuka tempat bersantai, berbagi kopi yang telah di sediakan.
3.11.Kunjungan Wisata ke 11,  Pantai Kute Bali
Kunjungan kali ini tidak kalah manarik pada wisata lainya , banyak wisatawan asing dari beragai manca Negara berdatangan, kami pun berkasempatan mengunjungi Pantai Kute.  Bali 27 Januari 2017 jam 14.49-15.00 .
Sejarah singkat sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang tempat produk lokal diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. Pada abad ke-19, Mads Lange, seorang pedagang Denmark, datang ke Bali dan mendirikan basis perdagangan di Kuta. Ia ahli bernegosiasi sehingga dirinya terkenal di antara raja-raja Bali dan Belanda.
Selanjutnya, Hugh Mahbett menerbitkan sebuah buku berjudul “Praise to Kuta” yang berisi ajakan kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas akomodasi wisata. Tujuannya untuk mengantisipasi ledakan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Buku itu kemudian menginspirasi banyak orang untuk membangun fasilitas wisata seperti penginapan, restoran dan tempat hiburan (https://id.wikipedia.org/wiki/Pantai_Kuta#Sejarah)
3.12.Kunjungan ke 12,  Belanja Di Cening Bagus
Kami mengunjungi cening bagus dimana  banyak terdapat berbagai macam jenis oleh-oleh bali yang sangat unik dan kualitasnya baik. Aksesoris dan lain sebagainya sebagi kenang-kenangan terdapat di cening bagus.
3.13. Kunjungan Wisata Ke 13, Wisata GWK (Garuda Wisnu Kencana) Bali
Hari yang sama, Bali  27 Januari 2017 jam 17.52-18.21  kami mengunjungi Gwk (Garuda Wisnu Kencana) .
Berbagain informasi  dari pemandu letak tentang GWK (Garuda Wisnu Kencana) yang kami dapatkan .  Patung Garuda Wisnu Kencana yang Terletak diatas dataraan tinggi batu kapur padas dan menatap kawasan wisata dipesisir selatan Bali, Garuda Wisnu Kencana Cultural Park adalah jendela seni dan budaya Pulau Dewata yang memiliki latar belakang alami serta panorama yang sangat mengagumkan. Dengan jarak tempuh 15 menit dari Pelabuhan Udara dan kurang dari satu jam dari lokasi perhotelan utama, GWK menjadi salah satu tujuan utama untuk berbagai pertunjukan kesenian, pameran dan konferensi ataupun kunjungan santai bahkan kunjungan spiritual. Patung ini merupakan karya pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta. Monumen ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia. Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut.
Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pemelihara (Sthiti), mengendarai burung Garuda. Tokoh Garuda dapat dilihat di kisah Garuda & Kerajaannya yang berkisah mengenai rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.
Kawasan seluas 250 hektar ini merangkum berbagai kegiatan seni budaya, tempat pertunjukan serta berbagai layanan tata boga. Sebagaimana istana-istana Bali pada jaman dahulu, pengunjung GW K akan menyaksikan kemegahan monumental dan kekhusukan spiritual yang mana kesemuanya disempurnakan dengan sentuhan modern dengan fasilitas dan pelayanan yang tepat guna. Kendatipun anda datang sebagai bagian dari ribuan pengunjung sebuah event kebudayaan ataupun seorang diri untuk menikmati sekedar hidangan ringan dan minuman sembari menyaksikan matahari terbenam, anda akan merasakan keindahan alam dan budaya Bali serta keramah-tamahan penduduknya.
Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. Jika pembangunannya selesai, patung ini akan menjadi patung terbesar di dunia dan mengalahkan Patung Liberty.
Pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana berakhir setelah lengsernya Presiden Megawati dari presiden. Selama pemerintahan presiden SBY hingga sekarang tidak lagi dilanjutkan pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana. Patung Garuda Wisnu Kencana dibiarkan patung badan, tangan, dan burung garudanya terpisah. Apabila patung Garuda Wisnu Kencana dilanjutkan, maka patung Gruda Wisnu Kencana menjadi patung tebesar di dunia.
Tentu dari selesainya pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana dapat menambah pariwisata di bali yang lebih mendunia apabila patung Garuda Wisnu Kencana telah jadi. Konon apabila patung Garuda Wisnu Kencana telah jadi, patung ini dapat terlihat hingga benua Australia apabila tak ada gedung pencakar langit yang dapat menghalangi (https://igoadiputro.wordpress.com/2010/11/12/tentang-garuda-wisnu-kencana-gwk/).
3.14. Kunjungan wisata Menyaksikan Tari Barong
Bali, 28 Januari 2017 jam 09.00-10.52 hari ke 6 kunjungan wisata menyaksikan Tari Barong. Kami berkesempatan hadir pada pentas seni tari yang terkenal di Bali menenai tari ini di angkat sebagai mana perpaduan kisah terdahulu.  Tari Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari khazanah kebudayaan Pra-Hindu.
Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan (dharma) dan kebatilan (adharma). Wujud kebajikan dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat, sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya.
Ada beberapa jenis Tari Barong yang biasa ditampilkan di Pulau Bali, di antaranya Barong Ket, Barong Bangkal (babi), Barong Gajah, Barong Asu (anjing), Barong Brutuk, serta Barong-barongan. Namun, di antara jenis-jenis Barong tersebut yang paling sering menjadi suguhan wisata adalah Barong Ket, atau Barong Keket yang memiliki kostum dan tarian cukup lengkap.
Kostum Barong Ket umumnya menggambarkan perpaduan antara singa, harimau, dan lembu. Di badannya dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan-potongan kaca cermin, dan juga dilengkapi bulu-bulu dari serat daun pandan. Barong ini dimainkan oleh dua penari (juru saluk/juru bapang): satu penari mengambil posisi di depan memainkan gerak kepala dan kaki depan Barong, sementara penari kedua berada di belakang memainkan kaki belakang dan ekor Barong,
3.13.        Kunjungan Wisata ke 15 Hutan Sangeh
Bali, 28 Januari 2017 jam  14.14 - 15.51 kunjungan wisata Hutan Sangeh, informasi yang kami dapatkan di hutan sangeh dari pemandu bahwa  Sangeh adalah sebuah tempat pariwisata di pulau Bali yang terletak di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali.
Sangeh terkenal karena ini merupakan sebuah desa di mana monyet-monyet (beruk) berkeliaran dengan bebas dan di keramatkan oleh penduduk setempat di sebuah hutan. Di tengah hutan ada pula sebuah pura yang bernama Pura Bukit Sari.Pura ini dibangun oleh Kerajaan Mengwi dan sekarang diserahkan ke penduduk setempat. Monyet di sini memiliki raja dan konon memiliki tiga wilayah kerajaan.
Menurut legenda,adanya Pura Bukit Sari di hutan ini diceritakan secara mitologis dalam Lontar Babad Mengwi. Diceritakan putri Ida Batara di Gunung Agung berkeinginan untuk disungsung di Kerajaan Mengwi. Atas kehendak dia maka hutan pala yang ada di Gunung Agung tempat putri Ida Batara Gunung Agung bermukim pindah secara misterius pada waktu malam.
Ketika perjalanan baru sampai di Sangeh, telanjur ada penduduk yang melihat perjalanan tersebut. Hal ini konon yang menyebabkan hutan pala tersebut tidak bisa berjalan lagi menuju Mengwi dan berhenti di Desa Sangeh sekarang. Konon putra angkat Raja Mengwi yang pertama I Gusti Agung Putu yang bergelar Cokorda Sakti Blambangan menemukan bekas bangunan pelinggih.
Putra angkat Raja Mengwi tersebut bernama Anak Agung Ketut Karangasem. Atas penemuan tersebut Cokorda Sakti Blambangan memerintahkan untuk membangun kembali pura tersebut dan diberi nama Pura Bukit Sari. Yang dipuja di pura tersebut adalah Ida Batara Gunung Agung dan Batara Melanting. Pura Besakih di lereng Gunung Agung itu tergolong Pura Purusa atau sebagai jiwa dari Pulau Bali.
3.16. Kunjungan Wisata ke 16 Candi Prambanan
Hari ke tujuh widiyawisata Agribisnias 2017. Kami kembali ke pulau jawa usai kunjungan di pulau dewata  bali. Yogyakata, 29 Januari 2017 jam 12.00-15.00  kami mengunjungi wisata Candi Prambanan.
3.17. Kunjungan Wisata ke 17 Candi Borobudur
Hari ke delapan widiyawisata Agribisnias 2017. Usai perjalanan dari wisata  candi prambanan  , Semarang 30 Januari 2017 jam 10.00 - 11.30  kami melanjutkan  berkeliling Candi Borobudur .
3.18. Kujungan Belajar ke 17, PT Sidomuncul Semarang
Semarang. 30 Januari 2017, jam 14.30 – 17.15  kunjungan belajar ke PT \Sidomuncul, sekilas yang kami mengetahui tentang PT Sidomuncul yang di jelaskan pada teknisi marketing  PT. SidoMuncul bermula dari sebuah industri rumah tangga pada tahun 1940, dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio di Yogyakarta, dan dibantu oleh tiga orang karyawan. Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis, mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang praktis (serbuk), seiring dengan kepindahan beliau ke Semarang , maka pada tahun 1951 didirikan perusahan sederhana dengan nama SidoMuncul yang berarti "Impian yang terwujud" dengan lokasi di Jl. Mlaten Trenggulun. Dengan produk pertama dan andalan, Jamu Tolak Angin, produk jamu buatan Ibu Rakhmat mulai mendapat tempat di hati masyarakat sekitar dan permintaannyapun selalu meningkat.
Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl. Mlaten Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat permintaan pasar yang terus meningkat, dan di tahun 1984 pabrik dipindahkan ke Lingkungan Industri Kecil di Jl. Kaligawe, Semarang.
Sebagai perusahaan yang telah berdiri sejak 1951, Sido Muncul yang kini merupakan perusahaan herbal bertaraf modern senantiasa berupaya untuk memberikan produk-produk yang baik dan menyehatkan bagi seluruh konsumennya, dan dengan demikian memberikan nilai positif bagi masyarakat.
Seiring waktu berjalan Sido Muncul mulai mengembangkan bisnisnya yang awalnya hanya berkonsentrasi di bidang jamu (herbal), maka pada tahun 2004 Sido Muncul membuat divisi baru yaitu “Divisi Food”.
Produk pertama yang dibuat adalah minuman energi “Kuku Bima Energi” dengan rasa original. Kemudian produk berikutnya adalah permen yaitu Permen Tolak Angin, Permen Jahe Wangi dan Permen Kunyit Asam. Disusul dengan minuman kesehatan seperti Sido Muncul VitaminC-1000, Kuku Bima Kopi Ginseng, Kopi Jahe Sido Muncul. Susu Jahe, Alang Sari Plus, Colla Mill. Untuk minuman energi “Kuku Bima Energi” Sido Muncul mengeluarkan beberapa varian rasa yaitu rasa Anggur, Jambu, Jeruk, Nanas, Kopi, Mangga, Susu Soda serta Kuku Bima Energi Plus Vitamin C.
Produk-produk yang telah di produksi sampai saat ini oleh Sido Muncul ada lebih dari 250 jenis produk dengan produk unggulan Tolak Angin, Kuku Bima Energi, Alang Sari Plus, Kopi Jahe Sido Muncul, Kuku Bima Kopi Ginseng, Susu Jahe, Jamu Komplit dan Kunyit Asam .
Kini, produk-produk Sido Muncul telah berhasil di ekspor ke beberapa negara Asia Tenggara (Malaysia, Singapore, Brunei dll), Australia, Korea, Nigeria, Algeria, Hong Kong, USA, Saudi Arabia, Mongolia dan Rusia. Saat ini perseroan juga tengah melakukan penjajagan dengan distributor dan perusahaan asal Thailand, Vietnam dan Jepang
Tepat tanggal 18 November 2013, Sido Muncul yang memiliki 109 distributor di seluruh Indonesia kembali melakukan perubahan. Perusahaan keluarga ini memilih naik kelas menjadi perusahaan terbuka dengan tujuan agar perusahaan ini langgeng dan dipercaya oleh masyarakat. Saat ini PT. Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk. telah menjadi Pabrik Jamu terbesar di Indonesia dan masih akan terus berkembang dan kini tercatat dengan Kode saham dari Perseroan SIDO di Bursa Efek Indonesia. . (http://www.sidomuncul.com/about.php).
3.19. Kujungan Wisata  ke 19, Sam poo Kong
Masih hari ke delapan widiyawisata Agribisnias 2017. Usai perjalanan kunjungan PT Sidomuncul, Semarang 30 Januari 2017 jam 18.25-19.14 kami melanjutkan  berkeliling Sam poo Kong.  Dan hari kesembilan  kami cek Out  dari pulau jawa.




BAB IV KESIMPULAN
A.        Kesimpulan
             Widyawisata mata kuliah yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya di bangku kuliah dan menerapkannya di lapangan.  Mahasiswa juga dierikan kesempatan untuk mengenal lokasi di luar kampus agar bisa langsung melaksanakan kuliah dan kunjungan lapangan, sekaligus berwisata.  Setelah mengikuti Stadytour ke Jakarta– Semarang – Jogja – Malang-  hingga Bali dapat membuat kesimpulan secara keseluruhan   sebagai berikut :
1.      Objek widiya maupun wisata yang di kunjungi menggambarkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan Indonesia dapat menambah wawasan bagi mahasiswa.
2.      Di objek yang kunjungi dapat melihat dan mencoba langsung alat-alat peraga yang ada.
3.      Dapat mengetahui dan menikmati berbagai jenis minuman dan makanan  serta melihat produk di kemas menggunakan teknologi modern.
4.      Dengan adanya kegiatan study tour ini dapat menambah pengetahuan  serta dapat memupuk rasa cinta tanah air dan menghargai hasil budaya bangsa indonesia.
5.      Dengan berwisata ke obyek yang kami kunjungi dapat mengetahui sejarah tempat widiya maupun wisata yang kami kunjungi

Dari obyek widiyawisata dapat menambah ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mulai widyawisata kunjungan  belajar ke  Jakarta – Semarang – Jogja – Malang-  hingga Bali.  Perjalanan menuju objek wisata membuat kesan pengalaman dan pemahaman diluar pola berfikir Mahasisiwa.



DAFTAR PUSTAKA











Tidak ada komentar:

Posting Komentar

contoh laporan widiyawisata bkl

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN HASIL WIDYAWISATA BENGKULU-JAKARTA-YOGYAKARTA-MALANG-BALI-SEMARANG (TANGGAL 23 JANUARI S.D 31 JANU...